top of page

Pelaku Seni

Pelaku Seni memiliki berbagai pengalaman dalam mengangkat persoalan di masyarakat lewat karya seni yang menggugah baik pelaku maupun penonton. Melalui karya-karya dalam bidang Lenong, teater, musik, rupa, dan film, mereka mendorong pemberdayaan komunitas untuk berani menyuarakan persoalan tersebut dan berdialog dengan para pemangku kepentingan.

Melalui keterlibatan para pelaku seni di penelitian MAP, diharapkan keahlian yang beragam akan mengakomodir kebutuhan lembaga mitra untuk mengangkat persoalan-persoalan yang ditemukan oleh anak dampingan. Kolaborasi pelaku seni dan lembaga mitra menggunakan pendekatan partisipatoris untuk memfasilitasi anak dampingan dalam menciptakan karya seni dialogis.  

1) Jose Rizal Manua

Jose Rizal Manua adalah seorang pujangga, pemeran dan pengisi suara dalam beberapa film, menjadi juri festival teater, sekaligus sebagai pendiri teater anak-anak, yaitu Teater Tanah Air. Ia lahir di Padang, tanggal 14 September 1954. Di bawah asuhannya, Teater Tanah Air telah memenangkan berbagai festival di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan ia bersama Teater Tanah Air pernah diundang khusus oleh markas PBB dalam memperingati The United Nations Universal Children's Day di Palais Des Nations - United Nations Swiss in Geneve (UNDG) di Jenewa-Swiss. Teater Tanah Air mendapatkan penghargaan Rekor MURI, sebagai grup teater yang memperoleh penghargaan internasional terbanyak. Ia sendiri mendapatkan penghargaan "Satya Lencana Wirakarya" dari Presiden R.I. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2008.

Jose-Rizal-Manua-597x381.jpeg
2) Eddie Karsito

Eddie Karsito, adalah penulis buku, penulis cerita film (screenplay), wartawan, yang juga aktor film, sinetron, teater, dan penggiat sosial, seni budaya. Ia telah menulis di banyak media, khususnya terkait dengan bidang kebudayaan, industri musik, perfilman dan pertelevisian. Ia menerima beragam penghargaan terkait seni budaya. Ia adalah pendiri Sanggar Humaniora, Rumah Singgah Bunda Lenny, dan Rumah Budaya Satu-Satu (RBSS), di bawah Yayasan Humaniora.  Ia juga aktif di berbagai organisasi, antara lain di Sekretariat Pewayangan Nasional Indonesia (SENA WANGI), Sekretaris Lembaga Kebudayaan dan Kesenian KOSGORO 2017 – 2022, Sekretaris Umum Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia 2016-2020, serta aktif di berbagai organisasi profesi, sosial, seni, dan budaya.

WhatsApp Image 2021-05-20 at 13.17.37 (1
WhatsApp Image 2021-05-20 at 13.17.35 (1
3) Padepokan Ciliwung Condet

Berawal dari Persaudaraan yang memiliki Semangat yang sama untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat, lingkungan, budaya betawi, khususnya di kampung Condet. atas hal tersebut tercetuslah sebuah ide untuk mendirikan sebuah Yayasan yang memiliki Kepedulian terhadap Budaya dan Lingkungan Hidup menjunjung tinggi nilai-nilai Budaya, Sosial, Pendidikan dan Kemanusiaan. Sebagai Perkumpulan PADEPOKAN CILIWUNG CONDET berdiri sejak bulan November Tahun 2017.Nama “ PADEPOKAN CILIWUNG CONDET“ di ikrarkan sebagai nama yayasan yang anggaran dasarnya telah dibuat oleh Notaris Rita Lucy Indriani Lubis, S.H., M.Kn. yang telah di sahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan SK Nomor AHU0013126.AH.01.04, Tanggal 08 Agustus, Tahun 2020.Kegiatan “YAYASAN PADEPOKAN CILIWUNG CONDET ” akan memfokuskan diri untuk bergerak di bidang budaya dan lingkungan hidup guna mencapai tujuan kami yakni mengangkat harkat dan martabat masyarakat, lingkungan dan budaya betawi, khususnya di Condet.

WhatsApp Image 2021-06-04 at 09.09.23.jp
WhatsApp Image 2021-06-04 at 09.02.48.jp
4) Yayasan Peduli Musik Anak Indonesia

Yayasan Peduli Musik Anak Indonesia merupakan pengukuhan komitmen berkelanjutan dari gerakan independen “Peduli Musik Anak” (PMA) yang bertujuan mengingatkan orang dewasa akan peran musik sebagai alat komunikasi, alat pendidikan, dan alat pengasuhan terutama dalam meningkatkan kelekatan hubungan orang dewasa dengan anak. Yayasan ini memiliki misi mendorong orang dewasa untuk memilah dan memilih musik yang sesuai tahap perkembangan anak serta melantunkan musik bersama-sama dengan anak. Gerakan PMA ini digagas oleh sepasang psikolog yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan melalui musik. PMA banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik perorangan maupun organisasi yang bersinggungan dengan hak anak. PMA pernah meraih penghargaan sebagai “Pacesetter” dalam “Re-Imagine Learning Challenge” yang diselenggarakan oleh Ashoka & Lego Foundation.

WhatsApp Image 2021-05-28 at 14.47.17.jp
WhatsApp Image 2021-05-28 at 14.46.40.jp
5) Rumah  Film Kalamtara

Rumah Kreatif Kalamtara yang berdiri pada tanggal 2 Mei 2012 (bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional) menitikberatkan kegiatannya pada pembangunan karakter yang difokuskan pada pemberdayaan kreativitas dan potensi diri, seperti pelatihan seni peran, sinematografi dan produksi film. Lewat Rumah Film Kalamtara inilah terjalin kerja sama dengan MAP, yaitu dalam pembuatan Film Lenong virtual yang berupaya mengkampanyekan perdamaian melalui program seni dan budaya. Film Lenong virtual ini sebagian besar melibatkan pemain remaja binaan Kalamtara dan didukung oleh para pekerja seni Kalamtara. Film dan aktivitas kreatif lainnya yang dilakukan Kalamtara merupakan sebuah langkah kecil untuk Indonesia yang lebih baik. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Aris Kalamtara (Produser).

WhatsApp Image 2021-05-20 at 11.14.20.jp
WhatsApp Image 2021-05-20 at 11.14.20 (2
6) Kalanari Theatre

Kalanari Theatre Movement yang berdiri di Yogyakarta pada tanggal 8 Maret 2012 ini merupakan lembaga pergerakan budaya melalui teater. Kalanari menggunakan teater sebagai pintu masuk untuk mempelajari, menginterpretasi, mengeksplorasi, lalu merepresentasikan kebudayaan suatu masyarakat. Teater dilihat bukan semata-mata sebagai pertunjukan ataupun sekadar bagian dari kerja artistik, namun juga memiliki visi dan misi yang luhur dalam mengembangkan kebudayaan masyarakat yang mengedepankan nilai-nilai utama kemanusiaan. Tujuan internal Kalanari bagi dunia teater adalah untuk meneguhkan kembali ikatan pertunjukan dan masyarakat sedangkan tujuan eksternal Kalanari ialah ingin menggugah masyarakat untuk mengembangkan kebudayaannya.

WhatsApp Image 2021-05-24 at 12.13.04.jp
WhatsApp Image 2021-05-24 at 12.15.06.jp
7) Studio Hanafi

Studio hanafi merupakan komunitas nirlaba-nonprofit yang berdiri pada tahun 1999. Visi misi studio hanafi adalah berjalan bersama dalam kesenian dan berikhtiar melakukan regenerasi lewat kesenian dan kebudayaan. Pada tahun 2005, Studio hanafi membuka perpustakaan dan tempat belajar tari, teater, musik, menulis dan melukis bagi anak-anak dan remaja. Beragam kegiatan di Studio hanafi adalah residensi seniman, pameran tunggal Hanafi dan pameran bersama, workshop dan berbagai program yang meliputi pameran seni rupa, teater anak Studio hanafi dan kelas literasi, mural keberagaman, Festival Tulang Bawang Barat (Tubaba 2016 - 2018) di Lampung, kolaborasi lintas seni dengan berbagai seniman, Belajar Bersama Maestro, peluncuran buku puisi, workshop karya tiga dimensi dan lain-lain. Kaledioskop Studio hanafi bisa dilihat di laman website :

Teater. A.JPG
Teater. D.JPG
nwdn_file_temp_1620703725244_edited.jpg

Mari Berkolaborasi Bersama Untuk

Perdamaian

Kalamtara.jpg
Kalanari.png
Padepokan Ciliwung Condet.jpg
Yayasan Peduli Musik Anak Indonesia.jpg
Studio Hanafi.png
bottom of page