top of page

Lembaga Mitra

Pendamping atau Fasilitator adalah garda terdepan dalam bekerja bersama kaum muda di tingkat komunitas. Penelitian MAP membekali para pendamping dan fasilitator untuk memiliki sejumlah keterampilan dasar dukungan psikologis awal dan keterampilan fasilitasi kegiatan berbasis seni untuk transformasi konflik.

Anak Dampingan dari Lembaga Mitra bisa mengikuti sejumlah lokakarya untuk meningkatkan partisipasi, kemampuan menjadi peneliti muda, dan keterampilan memakai bentuk seni budaya (teater, film, Lenong, dsb) untuk membangun damai. Lokakarya akan dipandu oleh tim MAP dari Unika Atma Jaya, Jakarta bersama sejumlah pelaku seni sesuai keahliannya. Loka Pasar ini adalah langkah awal menuju Lokakarya Kaum Muda, sehingga tema lokakarya ditentukan sendiri oleh kolaborasi kaum muda, pendamping dan pelaku seni.

1) Yayasan Bandungwangi

Yayasan Bandungwangi resmi berbadan hukum pada tanggal 9 Juli 1999 sebagai lembaga komunitas yang mendampingi secara langsung anak korban ESKA dan perempuan yang terjebak dalam lingkungan prositusi dengan visi “Perempuan Indonesia yang Sehat, Sejahtera, dan Tanpa Diskriminasi”. Kegiatan yang dilakukan berupa penjangkauan dan pendampingan langsung untuk anak korban dan rentan ESKA, hingga memberikan layanan hukum, serta memberikan akses layanan sesuai dengan kebutuhan anak korban (kesehatan, konseling, rumah aman untuk proses pemulihan), pelatihan pendidik sebaya, Kampanye tentang Hak-hak Anak, Kesehatan Reproduksi, serta Bahaya ESKA. Yayasan Bandungwangi juga berkolaborasi bersama Forum Anak yang ada di RPTRA agar mampu menjadi fasilitator sebaya.

WhatsApp Image 2021-05-28 at 16.29.30 (1
WhatsApp Image 2021-05-28 at 16.29.30.jp
2) Yayasan Bina Matahari Bangsa (YBMB)

Yayasan Bina Matahari Bangsa (YBMB) yang berdiri pada tanggal 19 Desember 2013 merupakan organisasi non-profit yang bergerak di bidang perlindungan anak jalanan dan anak terlantar. YBMB didirikan oleh sejumlah individu yang peduli terhadap perlindungan anak jalanan, tanpa memandang latar belakang suku, ras, dan agama. Saat ini, YBMB mendampingi 30 anak, terdiri dari 14 anak laki-laki dan 16 anak perempuan, yang berasal dari kolong jembatan dan hunian kumuh di Jakarta Utara. YBMB menyelenggarakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yaitu program paket A dan paket B. Anak-anak dampingan YBMB yang tidak mengikuti PKBM bersekolah di sekolah formal dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Untuk informasi lebih lanjut mengenai YBMB dapat menghubungi Kak Diah Sri Oktaviani dan Bu Anniek.

WhatsApp Image 2021-05-21 at 12.52.43 (1
WhatsApp Image 2021-05-21 at 12.52.43.jp
3) Red Nose Foundation

Red Nose Foundation (RNF) adalah organisasi non-profit yang mendukung pendidikan dan pengembangan anak-anak serta kaum muda yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk menjadi kontributor yang positif bagi masyarakat melalui kegiatan seni, olahraga, dan pembelajaran kreatif.

DSC_0518_edited.jpg
DSC_0027_edited.jpg
4) Wahana Visi Indonesia AP Urban Jakarta

Wahana Visi Indonesia AP Urban Jakarta (WVI AP Urban Jkt) dibentuk pada tahun 1998 bersamaan dengan World Vision Indonesia sebagai induk organisasinya. WVI AP Urban Jkt mendampingi daerah rawan konflik di Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan Penjaringan. Karakteristik kelompok sasaran WVI AP Urban Jkt adalah anak-anak miskin berusia 3 tahun sampai maksimal 18 tahun yang direkomendasikan oleh tokoh masyarakat setempat untuk menjadi anak yang didampingi (registered children / RC).  Tujuan dari pendampingan yang dilakukan WVI AP Urban Jakarta adalah membuat perubahan yang berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga, dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan.

5) Yayasan Anak Budaya Indonesia (YABI)

Yayasan Anak Bangsa Indonesia (YABI) yang didirikan pada 30 Oktober 2001 ini membawa visi dan misi perlindungan hak-hak anak di seluruh Indonesia melalui program rumah belajar, seni dan budaya untuk anak jalanan serta dengan mendirikan rumah singgah, yaitu Rumah Sahabat Anak. YABI juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pengenalan budaya toleransi, kerjasama dan gotong-royong serta cinta lingkungan melalui pendekatan permainan tradisional, dongeng, teater anak, drama musikal, produksi film anak. Pada tanggal 18 Agustus 2020, YABI mengubah namanya menjadi Yayasan Anak Budaya Indonesia (YABI) dengan visi baru yaitu We CARE Culture for Peace. Visi ini menyuarakan dan mempraktekkan pembentukan karakter anak dan orang muda dengan nilai-nilai perdamaian dalam perlindungan anak, hak-hak anak, seni, pendidikan, budaya, serta bantuan kemanusiaan dan sosial.

s.jpg
ss.jpg
6) LPA DKI JAKARTA

LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK DKI JAKARTA adalah organisasi pegiat perlindungan anak yang kelembagaannya terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta mendapatkan Surat Pengesahan dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Sejak tahun 2001, LPA DKI Jakarta aktif memperjuangkan dan memajukan hak-hak anak di DKI Jakarta melalui kegiatan penanganan dan pendampingan kasus, advokasi, publikasi dan monitoring serta evaluasi. LPA DKI Jakarta mempunyai mitra yang tersebar di lima wilayah kotamadya, DKI Jakarta. Kasus-kasus yang menjadi perhatian LPA DKI Jakarta adalah kekerasan, eksploitasi, penelantaran, pelecehan seksual, perebutan hak asuh, anak yang berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, akte kelahiran, serta hak atas pemenuhan kesehatan dan pendidikan.

Facebook :

lpa.jpg
lpam.jpg
7) Sanggar Anak Akar

Sanggar Anak Akar bermula dari program open house untuk anak-anak pinggiran di kawasan Kampung Melayu Kecil dan Matraman yang dikembangkan oleh Institut Sosial Jakarta pada 1989. Program open house ini kemudian mendorong para pengelola mengubahnya menjadi ruang aman dan nyaman dengan mendirikan Sanggar Anak Akar pada 22 November 1994. Tujuannya adalah menciptakan rasa aman dan nyaman supaya anak-anak dari berbagai kelompok saling berinteraksi dan setiap anak berani mengekspresikan gagasan dan kemampuannya. Di samping kerajinan anak, musik dan teater menjadi kegiatan yang menyatukan mereka. Sanggar Anak Akar menggunakan pendekatan pendidikan humanis dengan berkesenian melalui seni teater dan musik, yaitu dengan membaca dan menulis realitas serta memaknai pengalaman dengan berefleksi.

saa1.jpg
saa.jpg
8) Forum Anak Cipinang Besar Utara

Forum Anak Cipinang Besar Utara (FA CBU) terbentuk sejak tahun 2016. Dengan motto, "Biarkan kami beraksi selayaknya duta anak di kelurahan kami", FA telah banyak melakukan aksi kampanye perlindungan anak, seperti Stop Perkawinan Anak dan Stop Kekerasan pada Anak. FA CBU juga kerap mengikuti Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) tingkat kelurahan dan kecamatan. FA CBU tertarik mengangkat masalah tentang Tawuran Antar Warga untuk penelitian Mobile Arts for Peace (MAP), dan rencananya akan dipresentasikan di Pra-Musrenbang. FA CBU didampingi oleh Kak Tati Nurhayati dan Kak Sarti Fauziah.

Instagram : 

WhatsApp%20Image%202021-05-28%20at%2015.
9) Forum Anak Cipinang Besar Selatan

Forum Anak Cipinang Besar Selatan (FA CBS) terbentuk pada tahun 2017 dengan motto "KAMI SIAP MENJADI PELOPOR DAN PELAPOR TERHADAP ANAK DI KELURAHAN KAMI". Forum Anak CBS telah melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan terhadap anak, diantaranya adalah kampanye mengenai Stop Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA), Stop Perkawinan anak dan Stop Kekerasan pada Anak. FA CBS juga kerap mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan dan kecamatan. FA CBS juga ikut berperan aktif mengikuti penelitian yang diselenggarakan Mobile Art For Peace (MAP) dengan mengangkat isu tentang perundungan (bullying) dan kekerasan terhadap anak dalam keluarga. FA CBS didampingi oleh kak Lina dan Pak Hasan.

WhatsApp Image 2021-05-26 at 09.31.21.jp
WhatsApp Image 2021-05-26 at 09.31.20.jp
10) Forum Anak Budi Mulia Pademangan Barat

Forum Anak (FA) RPTRA Budi Mulia Kelurahan Pademangan Barat terbentuk sejak September 2017. FA RPTRA Budi Mulia ini berawal dari perkumpulan anak-anak di RPTRA Budi Mulia dengan motto “Menjadi pelopor dan pelapor”. FA RPTRA Budi Mulia telah banyak melakukan kegiatan kegiatan yang bersifat membangun kreativitas anak-anak di Kelurahan Pademangan Barat dan melakukan kampanye perlindungan anak dan stop kekerasan terhadap anak di wilayah Pademangan Barat. Selain itu, FA RPTRA Budi Mulia juga ikut berperan serta dalam kegiatan kemanusiaan penanganan bencana banjir dan kebakaran. FA RPTRA Budi Mulia didampingi oleh Kak Dany Daryanto dan Kak Alvi Filiyan.

Facebook :

Instagram : 

mm.jpg
mmm.jpg
nwdn_file_temp_1620703725244_edited.jpg

Mari Berkolaborasi Bersama Untuk Perdamaian

BandungWangi.png
YBMB.png
LPA DKI Jakarta.jpeg
Sanggar Anak Akar.jpg
Red Nose.jpg
Forum Anak CBU.jpeg
Logo YABI.jpeg
WVI AP Urban Jakarta.png
Logo FA CBS.png
Forum Anak Budi Mulia.jpeg

Mari Berkolaborasi Bersama Untuk Perdamaian.  

bottom of page